Seiring berkembangnya transportasi laut di Indonesia, diperlukan juga proteksi yang lebih ketat untuk menghindari insiden-insiden yang tidak diharapkan, termasuk proteksi kebakaran. Dimana proteksi kebakaran dapat mencegah terjadinya kebakaran/ledakan pada kapal, mengutip data dari KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) bahwa insiden kebakaran pada kapal terjadi sekitar 35% dari insiden kecelakaan lainnya.
Perlu diketahui bahwa sistem proteksi kebakaran pada kapal memerlukan beberapa spesifikasi yang direkomendasikan. Dan berdasarkan peletakan sistemnya, sistem pemadam kebakaran laut terbagi menjadi dua, yaitu:
- Sistem Kebakaran Aktif: merupakan sistem pemadam kebakaran pada kapal yang berfokus pada penempatan alat pemadam kebakaran, serta cara untuk menggunakannya. Sistem ini menuntut setiap orang dalam kapal terlibat dalam pemadaman api kebakaran.
- Sistem Kebakaran Pasif: merupakan sistem yang berbentuk aturan atau sosialisasi penerapan sistem pemadam kebakaran, serta penggunaan alat pemadam kebakaran. Sistem ini juga berisi tentang cara pemasangan instalasi pemadam kebakaran pada daerah yang rawan terbakar.
Sistem Proteksi Kebakaran Kapal
The following is an efficient system used to protect ships from fire incidents:
Hydrant Kapal
Salah satu di antara alat penunjang sistem yang cukup vital adalah hydrant kapal. Dinyatakan vital lantaran alat ini bisa membantu sistem pemadam kebakaran dalam memadamkan kebakaran skala besar.
Fungsi dan distribusi air pada hydrant kapal sama dengan hydrant gedung. Hanya jenis air yang dipakainya saja yang berbeda. Tak seperti hydrant gedung, air yang dipakai pada hydrant kapal adalah air laut.
Tak seperti hydrant gedung, hydrant kapal punya komponennya sendiri. Komponen-komponen tersebut adalah:
Engine Roomadalah komponen yang berfungsi sebagai tempat bersarangnya mesin-mesin yang menggerakan hydrant kapal. Komponen ini mempunyai tiga komponen lain di dalamnya, yaitu generator, main pump, dan control panel.
Self-Priming Sewage Pumpmerupakan alat pemompa air pada hydrant kapal. Komponen ini bisa dioperasikan dengan tenaga listrik ataupun diesel.
Fire Water Monitorkomponen yang menghubungkan hydrant kapal dengan komponen eksternal pada hydrant. Semisal selang ataupun alat lain yang sejenis.
Hose Reeltempat penyimpanan selang, komponen eksternal yang bisa mengalirkan air ke area terjadinya kebakaran.
Sewagekomponen yang dipakai untuk menampung air laut. Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, kalau hydrant kapal menggunakan air laut sebagai andalannya.
Alat Pemadam Api Ringan (APAR) Khusus Kapal
Ini merupakan alat lainnya yang cukup vital. Sebagaimana APAR pada gedung, APAR pada kapal laut pun juga terbagi ke dalam beragam jenis. Jenis-jenis tersebut terbentuk berdasarkan media apa yang ada di dalam APAR tersebut.
Jenis-jenis APAR yang dimaksud adalah:
Fire Extinguisher Dry Chemical Powder
Adalah APAR yang isinya berupa dry chemical powder. Alat ini lazim dipakai pada kebakaran kelas C yang menimpa kapal. Terutama, jika kebakarannya disebabkan oleh masalah kelistrikan. Alat ini cocok dipasang di bagian mana pun yang ada pada kapal. Mulai dari tempat makan hingga ruang penyimpanan bahan bakar.
Foam extinguisher
APAR berisi foam ini cocok dipakai untuk memadamkan kebakaran kelas B pada kapal. Terutama, yang disebabkan oleh benda cair yang mudah sekali terbakar. Minyak misalnya. Oleh karenanya, APAR foam sangat disarankan untuk disimpan dibagian penyimpanan bahan bakar. Sebab, sebagaimana yang kita tahu, di sana terdapat bahan bakar kapal berupa sulfur yang rentan terbakar.
CO2 Fire Suppression System
Pemasangan CO2 Fire suppression System untuk Proteksi Kebakaran Ruang Mesin Kapal sangat penting mengingat resiko kebakaran pada ruang mesin kapal sangat besar.
Pemilihan sistem pemadam kebakaran CO2 Fire Suppression System untuk Engine Room Kapal sangatlah tepat mengingat CO2 system mampu memadamkan api secara efektif pada ruang mesin kapal yang memiliki karakteristik yang sesuai dengan kebakaran kelas B yaitu jenis kebakaran yang disebabkan oleh bahan bakar cair atau gas yang mudah terbakar. Dengan metode total flooding CO2 fire suppression system, ruang mesin kapal dapat dilindungi dari bahaya kebakaran dengan cara otomatis terutama upaya pencegahan kebakaran dengan adanya sistem peringatan dini kebakaran (fire alarm system) yang terintegrasi dengan CO2 System.